Senin, 21 Maret 2016

KEBUDAYAAN PADANG,SUMATERA BARAT


KEBUDAYAAN PADANG
SUMATERA BARAT



Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dan beribu kotakan Padang. Daerah ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan memiliki identik dengan sebutan kota Minangkabau. Padang memiliki wilayah seluas 694,96 km² dengan kondisi Geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang tahun 2014, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa. Padang merupakan kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa. dan memiliki aneka ragam kesenian dan kebudayaan yang unik dari daerah ini.

Berikut,beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Sumatra Barat kota Padang :

ETNIS

Penduduk Padang sebagian besar berasal dari etnis Minagkabau. Etnis lain yang juga bermukim di sini adalah Jawa, Tionghoa, Nias, Mentawai, Batak,Aceh dan Tamil. Orang Minang di Kota Padang merupakan perantau dari daerah lainnya dalam Provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 1970, jumlah pendatang sebesar 43% dari seluruh penduduk, dengan 64% dari mereka berasal dari daerah-daerah lainnya dalam provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 1990, dari jumlah penduduk Kota Padang, 91% berasal dari etnis Minangkabau.


AGAMA


Mayoritas penduduk Kota Padang memeluk agama Islam. Kebanyakan pemeluknya adalah orang Minangkabau. Agama lain yang dianut di kota ini adalah Kristen, Buddha, dan Khonghucu , yang kebanyakan dianut oleh penduduk bukan dari suku Minangkabau. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh Majid, Gereja dan Klenteng juga terdapat di Kota Padang.


SUKU

Suku dan marga yang terdapat didaerah Sumatera Barat adalah Mentawai, Minangkabau (Jambak, Guci, Piliang, Caniago, Tanjung, Pisang, Sikumbang, Panyalai, dan Koto).

BAHASA DAERAH

Minangkabau, Melayu, dan lain-lain.

LAGU DAERAH

Kampuang nan Jauah di Mato, Ayam Den Lapeh, Dayuang Palinggam dll.



PERAYAAN ADAT

Masyarakat padang memiliki perayaan adat yang berbeda dengan perayaan adat daerah lainnya misalnya pada upacara pernikahan masyarakat Padang, sebelum pernikahan adalah upacara Meresek yang artinya pertemuan pertama antar keluarga dimana pihak wanita yang mendatangi pihak pria dan meminang pihak pria dengan membawa barang-barang pinangan yang sudah disiapkan.

RUMAH ADAT

Rumah Gadang merupakan Rumah adat yang berasal dari Sumatera Barat, berasal dari suku Minangkabau. Rumah adat ini biasanya didirikan diatas tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun. Bentuk Rumah Gadang ini empat persegi panjang dan terbagi atas dua bagian yaitu muka dan belakang, Rumah Gadang terbuat dari bahan kayu, dan kalu di lihat sekilas hampir menyerupai rumah panggung. Salah satu kekhasan dari rumah adat ini dalam proses pembuatannya adalah tidak memakai paku besi tapi hanya menggunakan pasak yang terbuat dari bahan kayu.


PAKAIAN ADAT

Pakaian Tradisional Adat Sumatra Barat utuk wanita disebut dengan Baju Kurung  sedang untuk Pakaian Tradisional Adat Sumatra Barat pada pria disebut dengan Pakaian adat Penghulu.

SENJATA TRADISIONAL


Senjata Tradisional dari daerah ini bernama karih, bentuknya seperti keris, biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang hanya dipakai bagi mempelai pria sebagai pelengkap pakaian adat pria. Bentuknya seperti keris tapi tidak berlekuk.


TARI TRADISIONAL

Padang memiliki berbagai macam tari tardisional seperti tari piring, tari payung dan masih banyak lagi. Tari piring  Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang.

ALAT MUSIK TRADISIONAL


Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat jika dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dan terasa jelas dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat, karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Beberapa alat musik tradisional Padang,contohnya saluang. Saluang yaitu, Alat musik ini termasuk alat musik tiup yang terbuat dari bambu tipis atau talang.


MAKANAN KHAS

Kota ini juga terkenal akan masakannya. Selain menjadi selera sebagian besar masyarakat Indonesia, masakan ini juga populer sampai ke mancanegara. Makanan yang populer di antaranya seperti Gulai,Rendang, Ayam Pop, Terung Balado, Gulai Itik Cabe Hijau, Nasi kapau, Sate Padang danKarupuak Sanjai. Restoran Padang banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia. Meskipun begitu, yang dinamakan sebagai "masakan Padang" sebenarnya dikenal sebagai masakan etnis Minangkabau secara umum. Sehingga tak jarang masyarakat rantauan dari daerah ini biasanya membuka restoran Padang dengan menu yang khas dari daerah ini.

WISATA ALAM

Pelabuhan Teluk Bayur ,Padang terdapat beberapa kawasan wisata seperti pantai Air Manis, tempat batu Malin Kundang berdiri. Selain itu, terus ke selatan dari pusat kota juga terdapat kawasan wisata pantai Caroline, dan pantai Bungus, serta sebuah resort wisata sekelas hotel berbintang tiga yang terletak di Pulai sikuai. Sedangkan ke arah Kecamatan kolo Tangah, terdapat kawasan wisata pantai Pasir Jambak, serta kawasan wisata alam Lubuk Minturun, yang populer dalam tradisi balimau dan ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama sehari sebelum masuk bulan Ramadan.

Demikian penjelasan tentang kebudayaan dan seni yang terdapat di Kota Padang,Sumatera Barat. Sebagaimana kita tahu kebudayaan dari salah satu daerah di Indonesia adalah identitas dan kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga sebaik mungkin untuk kelangsungan hidup kita walaupun di Zaman yang Modern sekalipun.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang Kebudayaan dan Kesenian Padang ,Sumatera Padang.

credit by:
http://www.kebudayaanindonesia.com/2013/05/sumatera-barat.html